Sabtu, 11 Januari 2020

Menghabiskan Hari di SALOKA Theme Park dan Kampung Rawa Tuntang

Dream Vacation.
Wisata Jateng di Area Tuntang.

Wah, tahu-tahu liburan sekolah sudah mau habis. Hari liburan terakhir telah kami rencanakan untuk di habiskan di Saloka dan Kampung Rawa. Save the best for the last. Yang terseru pokoknya untuk mengakhiri liburan.

Bagi anak-anak kami, wahana taman bermain seperti Saloka ini mungkin di anggap yang paling menyenangkan. Maklum, kami tinggal di kota pinggiran yang tidak ada taman bermain sebesar ini. 

Taman bermain Saloka ini letaknya di kota Tuntang. Semarang. tapi pinggiran sih. Dekat dengan kota Salatiga. 
Cuma di pinggir bis jalur arah Semarang - Solo. Dekat dengan danau Rawa Pening yang legendaris itu. Dekat pula dengan objek wisata kekinian seperti Eling Bening, Lembah Sumilir, Kampung Kopi Banaran dan Cimory. 

Bianglala Jumbo

“Waaahh... bianglala ne gede banget. Bedo karo sing nang pasar malem kae!” seru anak-anak dengan katroknya. Menunjuk-nunjuk bianglala besar yang menjadi ikon taman bemain yang katanya terbesar di Jawa Tengah ini. Langsung terlihat megah begitu masuk pintu gerbang cek tiket Saloka. Pengecekan tiket sudah modern, tinggal di tuut, tidak lagi di sobek-sobeek. Lagi-lagi anak – anak rodo ndomblong.
Tiketnya di tuut dulu yaa deek, baru boleh masuk
Ehehe maafkan ya le,nduk tidak bisa sering-sering ajak jalan-jalan ke taman bermain yang besar. Acara ke Saloka ini pun merupakan kegiatan family gathering 2019 dari tempat kerja bapaknya anak-anak. Alhamdulillah gratisan.

Tiketnya terusan sebesar Rp.150.00 per orang. Sebenarnya tidak terlalu mahal juga sih, mengingat nanti di dalamnya kita bisa mengeksplore semua wahana sepuasnya. Tanpa dipungut biaya lagi. Makanya family gathering ini kemudian dipusatkan seharian di Saloka ini saja. Biar semua puas bermain.
Tuh wawa..lihat pemandangannya. si kakak sambil momong boneka kesayangannya.
Bianglala dari kejauhan
Waktu itu kami datang pas jam sepuluhan, pas baru buka. Jadi tidak antri banget di tiap wahana. Beruntung , langsung bisa cepet ngantri di bianglala iconic ini. Pemandangan dari atas manteep, lembah, pegunungan, dan tentu saja rawa yang legendaris itu. Puterannya tidak terlalu cepat jadi bisa nyaman menikmati pemandangan. Walapun agak ngeri-ngeri sedap, karena saya itu termasuk orang yang takut ketinggian.

Hunting Dino di Lumbung Ilmu Galileo

Spot berikutnya yang kita eksplore adalah area Galileo. Welah, gek apa asyiknya ke gedung ilmu pengetahuan di tengah taman bermain? 

Saya awalnya berpikir paling juga garing disitu. Eh , ternyata anak-anak suka. Aaarrrhhh... Arrrgghhh...kepala dino meliuk liuk menyambut di atas pintu masuk. Kaget ! tapi seneng. 

Ada fosil dino tiruan di tanah penggalian, ada juga tulang dino yang disusun cukup tinggi. Walaupun bukan tulang dino asli, bungsu kami sudah cukup terkesima. Dari kecil dia paling suka dibacakan buku segala tentang dinosaurus. Bukan buku cerita , tapi ensliklopedi dino. Suka banget si thole membaca ukuran tubuh dino, apa makanannya, atau cara hidupnya.
Abyan & his Dino Dream
Ehmm seperti ini yaa fosil Dino itu

Padahal , aslinya dia itu penakut dengan suara keras. Maka setiap kali si dino ber arrgh arrghh, si thole akan menciut nyalinya, ngumpet di balik baju bapaknya. Mengintip sedikit-dikit, tapi tak juga mau beranjak pergi. Takut tapi pengen tahu.

Selain dinosaurus, ada juga diorama tentang jaman es, lengkap dengan mammothnya. Serasa di film Ice Age. Si kakak betah mengamati fun facts yang dituliskan menarik di dinding-dinding. Ada juga yang dituliskan di kotak-kotak kubus sambil bisa diputar-putarkan.
Begini nih cara kerja katrol
Ada juga percobaan sederhana teori dinamika dengan katrol. Langsung bisa di praktekkan, naik turun menggunakan katrol. Mengamati meteor warna-warni dan berbagai planet dengan teropong. Bermain bayangan di ruangan kecil berisi banyak kaca besar. Bisa juga asik menginjak-injak tuts piano besar di lantai. Yang akan berbunyi kalau di injak. Do..re..mi..fa..sol..la .. si doo

Benar seperti quotes besar di lorong masuk wahana galileo ini.. belajar ilmu pengetahuan itu paling asik dengan merasakan pengalaman langsung. 
"The only source of knowledge is Experience" - Albert Einstein.

Mengamati berbagai burung di Ecowisata Angon-Angon

Selain puluhan wahana permainan menarik, di Saloka juga ada area berkenalan dengan hewan. Tidak seluas kebun binatang sih, tapi cukup menarik untuk di eksplore dengan si kecil. Beberapa hewan seperti kuda, sapi, ikan, dan berbagai burung menarik perhatian si kecil kami.

Untuk area burung, adalah berupa dome besar dengan sungai kecil buatan untuk angsa. Letaknya tidak jauh dari bianglala raksasa tadi. Tidak sipungut bayaran jika keluarga anda ingin berfoto dengan burung. Cukup antri teratur dan minta tolong pada seorang pawang yang sangat ramah dan helpful.
Jangan lupakan pohon yang bisa bicara di dekat wahana binatang tersebut. Tentu saja bukan pohon asli ya. Di depan pohon itu ada semacam mikropon untuk menyuarakan kata-kata anda, nanti akan ada balasan suara dari pohon tersebut. Ki wesi waringin, begitu pohon itu dinamai.

Untuk ke depannya, Saloka juga akan mengembangkan area flora untuk mengamati berbagai tanaman. Sekarang sudah ada, tapi masih kurang banyak koleksi tanamannya. Menikmati tanaman sambil bisa meminjam skuter listrik. Namanya area Agrowisata Ijo Royo-Royo.

Gonjang Ganjing Favorit Kami

Sebelumnya, kami sudah mencoba perahu jamur, tapi anak-anak jadi agak bosan. Alur airnya terlalu tenang. Saya dan bapaknya anak-anak suka saja sebenarnya. Tenang mengikuti arus sungai, sambil melihat-lihat tanaman hijau dan taman bunga di pinggiran jalur.

Saya melihat beberapa oma dan opa bisa menikmati perjalanan perahu jamur ini, menemani cucu-cucu mereka. Bisa sambil ngobrol-ngobrol juga. 

https://www.youtube.com/watch goa rong

Tarik nafas dalam-dalam. Rilex.
Tak usah ambil langkah buru-buru. Explore the nature!



blogger tamplate

 thema gratis blogger terbaru blogger template blogger template blogger template blogger template blogger template blogger template b...