Sabtu, 31 Oktober 2020

Cerita Luar Biasa dari Gadis Penguras WC; Novel The Girl Who Saved The King of Sweden

Memang rasanya perlu keteguhan hati untuk membaca novel terjemahan yang terdiri dari 7 bagian, 24 Bab, dan setebal 546 halaman ini. Ketebalannya yang epic membuat saya beberapa kali menunda untuk menghabiskannya. Sampai akhirnya hari ini datang. I'll eat it up! Habis terbaca dalam sekali suapan. 

Sampul depan buku

Ini adalah saat long weekend datang tanpa saya bisa kemana-mana. Anak anak habis sakit, suami belum sembuh benar operasi kaki kirinya sehabis jatuh dari tangga, ditambah mual dan linu di kaki tangan saya belum hilang sempurna setelah demam seperti cikungunya menyerang saya. Oya masih ditambah laptop saya yang tiba - tiba ikutan sakit. Rusak di bagian baterenya.

Begitulah. Hingga saya kemudian memutuskan untuk membaca sesuatu sebelum saya benar benar mulai gila. Hehe.. Atau jangan jangan sudah?! 
Buku bersampul hijau berpernik hitam putih ini tampak melambai. " Ayo sudah, baca aku saja! Super tebal untuk menyerap semua duka lara"

Bulan ini memang bukan bulan keberuntungan saya. Tapi paling tidak cerita di buku ini membuat saya berpikir ulang. Nasip saya toh tidak sedramatis gadis pengangkut tinja di buku ini. Iya ini memang cerita, tapi beberapa fakta adanya ketidakadilan, kemiskinan, permasalahan besar di beberapa belahan bumi yang lain itu nyata adanya. 

Judul asli buku ini adalah: Anal Fabeten som kunde rakna. Itu versi bahasa Swedia yang dalam bahasa Inggris : The Girl Who Saved King of Sweden. 

Penulis novel ini yang bernama Jonas Jonasson memang seorang pengarang sekaligus jurnalis terkenal di Swedia sana. Dan novel yang saya baca ini adalah novel terjemahan edisi kedua cetakan pertama tahun 2018. Sampul hijau nya sudah begitu menarik perhatian saya sejak awal. 

And here we go.. The Story Begins

Buku ini diawali dengan ilustrasi kehidupan para kaum marginal di antara pemukiman kumuh padat penduduk di Soweto, Afrika Selatan. 

Masyarakat miskin hidup berjubel di antara gubuk-gubuk tak sehat, pendidikan rendah, rentan penyakit, pil - pil obat terlarang, alkohol atau kombinasi antara hal hal tersebut. Dan jangan lupakan ratusan jamban umum di dalamnya. Karena bahkan orang semiskin apapun, tetap butuh buang air besar. 

Di antara orang - orang super biasa itu, yang jadi pokok cerita novel ini adalah Nombeko. Seorang gadis berkulit hitam berumur 14 tahun dengan profesi sebagai penguras jamban. Iyaa.. Jamban.WC. Gadis yang sejak umur lima tahunan sudah mulai mengangkuti berember-ember, bertong - tong tinja tanpa masa depan yang jelas. 

Ibunya Nombeko ini menyedihkan. Sudah miskin, penyakitan, terjererumus narkoba pula. Ayah Nombeko? Tidak jelas! Orang yang harusnya disebut ayah itu tidak pernah bertemu anaknya sejak duapuluh menit setelah pembuahan terjadi. 

Uang yang didapat Nombeko kecil hanya habis untuk berbagai pil, alkohol dan tiner untuk ibunya itu. Sampai kemudian ibu Nombeko mati. 

Gadis itu Bernama Nombeko 

Yang membedakan Nombeko dengan gadis miskin lainnya adalah dia punya bakat pandai bicara sejak lahir. Dan jenius matematika pula. Otodidak. 

Hobinya pada hitungan angka itu karena salah satu kebiasaannya untuk mengisi waktu sambil menunggu mengangkut tinja adalah berhitung. Apaa saja yang dia bisa hitung. Awalnya Nombeko menghitungi jumlah tong - tong yang ada 'satu, dua, tiga.. '
Lalu ditingkatkan kesulitannya dengan menghitungi jumlah orang yang memakai jamban di sektor kerjanya. Lama - lama keisengannya berhitung berkembang pesat. Makin rumit. Makin akurat. Lebih cepat dari siapapun di kota kumuh itu. 

Bahkan hitungannya bisa lebih akurat dari bosnya. Lebih cepat daripada si pimpinan cabang baru yang sombong itu, Piet Du Toit namanya. 

Karena bisa berhitung itulah, Nombeko jadi dekat dengan bosnya. Untuk membantu beberapa hitung hitungan kantor. Nombeko remaja kemudian ditunjuk jadi manajer pertinjaan di sektor itu. Menggantikan bosnya yang mau pensiun. Piet tidak punya kandidat lain untuk posisi yang tidak menjanjikan ini. Lagipula dia tidak mau berlama lama di kantor yang berbau busuk itu. Piet akhirnya terpaksa menyetujui Nombeko jadi manajer baru. 

Jangan berpikiran hebat dulu yaa. Manajer pengurasan tinja itu tidak lebih baik dari para pekerja penguras tinja itu sendiri. Hanya setingkat lebih baik, mungkin. 

Kehidupan Nombeko berubah sejak dia berkenalan dengan huruf. Huruf melengkapi angka, sebagaimana sastra menyempurnakan matematika. 

Huruf-huruf itu ada di buku buku lusuh milik lelaki setengah baya yang bermulut besar dan suka mempermainkan wanita. Ia bernama Thabo. Thabo ini aslinya orang kaya yang menyamarkan diri diantara kekumuhan Soweto untuk menyembunyikan berlian - berlian mentah hasil penipuannya. 

Awalnya Thabo mau main main dengan Nombeko remaja. Tapi Nombeko bukan gadis biasa, sebuah gunting mendarat di paha kiri Thabo sebelum tindakannya lebih berlanjut. 
"Ajari aku membaca buku-buku itu. Jika ingin paha satumu selamat, " Kata Nombeko kalem keesokan harinya, sambil menunjuk buku di gubuk Thabo. Ya hal baik dari Thabo yang busuk itu adalah : suka membaca. 

Nombeko sejak lama memang ingin menaklukkan huruf - huruf itu seperti dia menaklukkan angka - angka. Surat menyurat di kantornya tidak semua berupa angka. Dan itu menyulitkan saat dia buta huruf. 

Sampul belakang buku

Berkat Thabo yang bermulut besar, Nombeko tak hanya kemudian bisa baca, Nombeko juga jadi punya pengetahuan yang luas tentang dunia luar. Termasuk intrik intrik politiknya. Thabo akhirnya dibunuh dua orang wanita kejam. Dan berlian yang dia simpan di bagian gubuknya jadi dimiliki Nombeko. 

Itu adalah saat Piet memecat Nombeko karena terlalu terlihat pintar untuk seorang manajer berkulit hitam. Nombeko akhirnya memutuskan pergi dari kota itu berbekal berlian - berlian yang disembunyikan mendiang Thabo. 

Dari sebuah sobekan koran lusuh Nombeko jadi tahu dia ingin pergi kemana. Ke Perpustakaan Nasional di Pretoria! 
Setahunya disana ada ribuan buku bagus dan bukan area terlarang untuk orang berkulit hitam. Nombeko tidak tahu hidupnya nanti bagaimana tapi baru kali ini dia merasa seperti punya tujuan. Dia merasa bahwa sastra akan menunjukkan jalan (hal.35). 

Nombeko dan Bom Atom Ketujuh

Pusat kota Johannesburg, Pretoria, akhirnya dapat dicapai Nombeko setelah enam jam lebih perjalanan. Dengan takjub, Nombeko berjalan - jalan mengamati keadaan di trotoar. Sampai kemudian Nombeko ditabrak oleh seorang insinyur mabuk yang berkendara dengan mobil Opelnya secara serampangan sampai naik ke trotoar. 

Apakah semengenaskan itu akhir petualangan gadis penguras jamban itu? 
Yang benar saja! Ini baru awalan keseluruhan cerita panjang ini teman. Masih ada 23 bab berikutnya yang penuh cerita jungkir balik di lingkaran kehidupan Nombeko. 

Alur cerita kisah Nombeko di novel ini dibuat berselang seling babnya dengan alur kisah seorang laki - laki bernama Ingmar di belahan dunia lain. Di sebuah wilayah di Swedia yang bernama Sodertalje. Hampir sepuluhan ribu kilometer jaraknya dari kota tempat Nombeko tinggal. 

Bab kedua buku ini menceritakan bagaimana Ingmar kemudian jadi fanatik golongan Republik dan sangat membenci Raja dengan sistem monarkinya. Ingmar ingin anaknya sefanatik dia sejak dini dan bersekolah umum bisa merusaknya. Anak Ingmar ini kembar laki - laki dan diberi nama yang sama : Holger. 

Ya ada dua Holger di keluarga itu dan yang didaftarkan secara resmi hanyalah satu Holger. Tujuannya agar kembar sekolahnya bergantian. Setiap anak, satu hari di sekolah umum satu hari belajar di rumah khusus pendidikan anti raja. Karena kembar identik, tidak ada yang curiga. Untuk mempermudah, si ibu akhirnya memanggil dengan sebutan Satu dan Dua. Holger satu dan Holger dua. 

Holger Satu sangat setuju dan sama fanatiknya dengan sang ayah. Tujuan hidupnya untuk melenyapkan Raja. Tapi dia tidak pandai, dan bingungan. Sementara Holger Dua cukup cerdas dan tidak mau sefanatik ayahnya. Holger Dua lah yang kemudian berfikir untuk menghidupi diri setelah ibu dan ayah mereka meninggal saat mereka masih remaja. Holger ini seumuran Nombeko jadinya. 

Kisah hidup Holger di Swedia diceritakan berselang seling dengan kehidupan Nombeko di Afrika Selatan. Sampai akhirnya nanti mereka bertemu di Bab 9 , bagian ketiga buku ini. 

Panjang memang cerita Nombeko bisa sampai ke Swedia. Awalnya ya itu, berkaitan dengan peristiwa ditabraknya Nombeko oleh insinyur mabuk. Setelah ditabrak itu, Nombeko dibawa ke pengadilan dengan tangan kaki yang digips dan rahang hampir remuk separuh. 

Sang insinyur bersikeras bahwa kecelakaan itu terjadi ya karena salahnya Nombeko yang berkulit hitam kok seenaknya berjalan di trotoar yang harusnya hanya layak untuk orang berkulit putih. Karena kebaikan sang Hakim yang masih agak punya perasaan lah Nombeko tidak dipenjara. Cukup dengan bekerja jadi pembantu bersih bersih gratis di rumah insinyur selama tujuh tahun! 

Ternyata itu bukan rumah biasa. Itu rumah dengan pengamanan super ketat lengkap dengan pagar beraliran listrik. Di rumah insinyur inilah Nombeko berkenalan dengan makin banyak angka rumit dan politik tingkat tinggi. Karena ini adalah insinyur yang jadi pimpinan pembuatan bom atom senjata nuklir di Afrika Selatan. 

Sebuah bagian di buku dengan ilustrasi hitung-hitungan absurd bagi saya :) tapi tidak untuk Nombeko

Insinyur yang dipanggil Westhuizen itu sebenarnya tidak pandai dan tukang mabuk alkohol. Hanya karena posisi ayahnya lah, dia lulus insinyur dengan ijazah terbaik dan lalu dapat posisi penting di pemerintahan dengan misi utama membuat enam bom atom. 

Tapi ya karena aslinya bebal, sampai menghitung bom pun salah. Terlanjur ada pembuatan bom ketujuh yang seharusnya tidak ada. Nombeko lah yang sebenarnya membantu insinyur dan tim rahasianya menyelesaikan hitungan rumit bom bom nuklir itu. Jadi bom ke tujuh itu hanya Nombeko lah yang tahu kuncinya. 

Insinyur berniat menjual bom ke tujuh tanpa sepengatuhuan pemerintah. Pertama ditawarkan ke Tiongkok, lalu ke Israel. Yang jadi intrik berikutnya adalah keberadaan Mossad A dan Mossad B, agen espionage Israel yang cerdik sekaligus bengis. Tugas mereka adalah membawa bom ke tujuh ke Israel. 

Saat kemudian, sang Insinyur dibunuh. Dilindas mobil di trotoar. Nombeko lah yang berusaha mengalihkan kedua Mossad dari bom itu. Dengan cerdik Nombeko mengelabuhi Mossad A dan B untuk tanpa sadar untuk mengirim dirinya beserta bom ke tujuh itu ke Swedia. Negara tertenang di muka bumi ini, tanpa peperangan, apalagi bom nuklir berdaya ledak super tinggi. Nombeko ingin bom itu berada di tangan yang tepat. 

Hanya karena dunia begitu mengacuhkanmu, bukan berarti kamu tidak bisa menyelamatkannya

Umurnya 26 ketika mulai tinggal di Swedia. Di Swedia inilah Nombeko memulai petualangan baru dengan kekasihnya Holger Dua dan bom atom. Diperumit dengan keberadaan Holger satu dan pacarnya yang bernama Celestine yang sama sama bertujuan fanatik melenyapkan Raja Swedia. 

Sungguh bukan petualangan biasa untuk gadis yang dulunya adalah penguras tinja. Petualangan Nombeko di Swedia menjaga agar bom itu tidak sampai ke tangan yang salah. Dan tentu saja agar tidak meledak. Ini tentang hidup mati rakyat banyak. Jika sampai bom itu meledak, hampir separuh wilayah Swedia akan luluh lantak dalam sekejab. Inilah yang terus terceritakan dengan alur yang seru di buku ini sampai akhir. Tapi dengan tone penceritaan yang satire, konyol, dibalut intrik politik tingkat tinggi di beberapa negara. Cerdas! 

Sampai hal yang tak terduga kemudian terjadi; Yang Mulia Raja Swedia dan Perdana Menterinya tersandera di truk pengangkut kentang yang dikemudikan oleh Holger Satu dan pacarnya. Nombeko dan Holger Dua ikut di dalamnya. Dan buruknya, bersama peti berisi bom atom berkekuatan puluhan ribu petajoule.

Pada akhirnya, gadis yang sangat biasa saja, yang dulunya penguras tinja itulah yang bisa menyelamatkan dunia dan Raja Swedia. Bom atom ke tujuh itu bisa pergi dengan aman setelah dua puluhan tahun Nombeko jaga agar tidak meledak sembarangan. Tidak jatuh ke tangan Mossad. Tidak mencelakai Raja. 

Ini memang kisah cerita dengan rentang waktu yang lama. Sejak Nombeko lahir di 1961 an sampai empat puluh delapan tahun kemudian. Dihiasi dengan intrik politik di sekitaran masa itu. Tokoh - tokoh politik yang terlibat di cerita itupun memakai nama - nama asli dengan berbagai setting kejadian asli. Maklum sang penulis awalnya memanglah jurnalis hebat. Jadi detail politik di cerita ini terlihat begitu riil. 

Jangan khawatir akan berat. Untuk novel dengan cerita semacam ini, saya tidak merasa harus faham detail kejadian politik yang dibicarakan. Nanti tetap bisa kok dapat suasananya. Satire. Penuh kritik sosial. Tapi disampaikan dengan cerita yang mengalir dan kadang konyol. 

Awalnya saya kira Nombeko segera berurusan dengan Raja sejak dari awal cerita. Jangan terlalu terpengaruh dengan judul nya seperti saya yaa .. Hehe.. 
Kisah keterlibatan Nombeko menyelamatkan Raja secara langsung itu adanya di tiga bab terakhir novel ini. Jadi dua puluhan bab sebelumnya itu berjalinan kisah panjaaaang untuk benar benar bisa bertemu Raja. 

Tapi memang begitulah hidup, bukan?! It's a long story to go. 
Kisah dalam hidup bisa panjang jalan ceritanya. Serupa jutaan benang berjalinan. Untuk suatu saat beberapa jalinannya bertemu di satu simpul, sesuai perputaran alam semesta.

Ini mengingatkan saya dengan novelnya Andrea Hirata yang berjudul Orang Orang Biasa. Konsepnya hampir sama, pahit penuh kritik sosial tapi disampaikan dengan begitu konyol. Sama- sama juga tokohnya pandai hitung - hitungan. Jenius matematika. Lengkap dengan ilustrasi hitungan yang absurd, menurut saya :) 
Saya yakin ini karena baik Jonas maupun Andrea adalah pengarang yang kecerdasannya di atas rata - rata. OOB pernah saya ulas di blog ini sebelumnya:


Jangan remehkan orang sesederhana apapun mereka. Siapa tahu orang yang kita anggap sangat remeh saat ini, berpuluh tahun kemudian bertemu simpulan dengan kehidupan kita, atau kehidupan anak cucu kita. Berkaitan atau membantu dalam bentuk yang mungkin tidak kita paham. 

Itulah kesan yang muncul di perasaan saya begitu selesai membaca kisah novel ini. Hidup seseorang bisa penuh lika - liku, tapi seperti kutipan dari Charlie Chaplin yang dipakai di bagian terakhir di buku ini: 
"Tak ada yang kekal di dunia yang kejam ini - bahkan tidak kesulitan kita."

Tiap bagian, ada kutipannya seperti ini


Jadi berakhirlah juga weekend panjang saya. Tak lagi sesuram pikiran saya. Gadis pengangkut tinja itu tak hanya menyelamatkan Raja, dia juga telah begitu meyakinkan untuk menyelamatkan akhir pekan saya agar tak begitu muram. Ya.. Memang begitulah. 

'Nothing is permanent in this wicked world, not even our troubles'
-Charlie Chaplin





Senin, 12 Oktober 2020

Narrative Text 'THE PEARL' ; Sebuah Contoh Cerita Pendek Berbahasa Inggris

 Hi, Sahabat Belajar. Do you like reading short stories?

Apakah kalian suka membaca cerita pendek? Apa judul cerita pendek yang paling kalian suka dan ingat?


Kali ini kita akan coba membaca sebuah cerita pendek berbahasa Inggris berjudul ‘The Pearl’ yang ditulis oleh John Steinbeck. Sebuah karya kelas dunia yang bergenre teks Narrative.

Ayoolah, jangan langsung bilang susah dulu : ) 
Bahasa Inggris mungkin memang bukan bahasa sehari-hari kita, tetapi jika kita bersungguh-sungguh pasti akan bisa. Dan yang paling penting : Just enjoy the story. Nikmatilah ceritanya. Karena fungsi sosial dari teks bergenre narrative seperti ini adalah untuk menghibur pembacanya melalui sebuah cerita baik lisan maupun tulis.

Social Function of Narrative text : To amuse/entertain the readers with the story. 

Generic Structure : Orientation – Complication – Resolution – Reorientation/ Coda

Agar lebih mudah, nanti ceritanya akan Misis Dewi bagi menjadi beberapa segmen. Sebelumnya kita pelajari dulu yaa beberapa kosakata yang nanti akan di pakai di cerita pendek ini :
Activity 1

Manakah gambar  berikut ini yang menunjukkan ‘a Pearl’? Which of the following picture shows ‘a pearl?’   

Which of the following picture shows ‘a scorpion’?

Find the meaning :
Very poor quality pearl  = ....
An enermous beautiful pearl = ...
Picked up the oyster = ....
He even can buy a  riffle  = ...
He had hidden the pearl = ...
Someone tried to steal the pearl = ...

T H E   P E A R L

Part 1

Kino was a poor pearl diver. One day a scorpion stung his baby, so he took the baby to the doctor. But the doctor didn’t want to treat the baby because Kino only brought some very poor quality pearls. Kino was rejected because he’s poor.

Later that day, Kino went diving for pearls. While he was diving, he saw a very large oyster. He swam down and down and picked up the oyster. Then he came to the surface. He took his knife and opened the shell of the oyster. Inside, there was an enormous, beautiful pearl! – the greatest pearl in the world.
Kino and his wife, Juana, were very happy. Now they would have enough money to take care their son. Well, maybe buy new clothes or a bigger canoe. Or even a riffle! 

The news of Kino’s huge beautiful pearl spread through the town very quickly. That evening, lots of neighbours came to their house. Those persons talked about what Kino and Juana could do with the money. The doctor also came, pretending to give the baby some medicine while looking around the house, because he knew that Kino had hidden the pearl somewahere. 

In the middle of the night, while Kino and his family were sleeping, he suddenly heard a noise. Someone was trying to steal the pearl! 

In the darkness, Kino jumped up with his knife but someone hit him on his head and ran away. Kino injured on his head a litle bit. He realized that more people would try to steal his valuable pearl. He wanted the pearl for himself.


Terjemahan :

Kino adalah seorang penyelam mutiara yang miskin. Suatu hari, seekor kalajengking menyengat bayinya, maka kemudian dia membawa bayinya ke seorang dokter. Tetapi sang dokter tidak mau merawat bayi itu karena saat itu Kino hanya membawa beberapa mutiara yang berkualitas rendah.  Kino ditolak karena dia miskin.

Sepulang dari dokter pada hari itu, Kino pergi menyelam untuk mencari mutiara-mutiara. Ketika dia sedang menyelam, dia melihat sebuah kerang yang sangat besar. Dia terus menyelam lebih turun dan turun, dan kemudian mengambil kerang tersebut. Di dalamnya, ada mutiara yang cantik dan besar sekali! – mutiara terbesar di dunia.

Kino dan istrinya sangat bahagia. Sekarang mereka akan mempunyai banyak uang untuk merawat putra mereka. Hmm, mungkin bisa juga beli baju-baju baru atau sebuah kano yang lebih besar. Atau bisa juga beli sebuah senapan!

Berita tentang mutiara cantik dan besar milik Kino menyebar ke seluruh kota dengan sangat cepat. Sore itu banyak tetangga berdatangan ke rumah mereka. Orang – orang itu membicarakan tentang apa saja yang bisa Kino dan Juana lakukan dengan uang hasil penjualan mutiara itu nantinya. Bahkan Dokter yang dulu menolaknya pun datang. Dokter itu berpura pura untuk memberi obat kepada bayinya Kino padahal sebenarnya dia mengawasi di seluruh bagian rumah, karena dia tahu pasti Kino telah menyembunyikan mutiara besar itu di suatu tempat.

Di tengah malam, saat Kino dan keluarganya sedang tidur, tiba-tiba dia mendengar ada suara berisik. Pasti seseorang telah mencoba mencuri mutiaranya!

Di tengah kegelapan, Kino melompat dengan pisaunya tetapi orang itu memukul kepala Kino dan melarikan diri. Kino terluka sedikit pada bagian kepalanya. Dia menyadari bahwa akan makin banyak orang akan mencoba mencuri permatanya yang berharga. Padahal dia menginginkan permata itu hanya untuk dirinya sendiri.

Part 2

The next morning Kino took the pearl to the dealers in the main square of the town. All the dealers gave the divers the lowest possible price for their pearls. Kino went to all those dealers but they said that the pearl was too big and ugly and that it was not worth more than 1,500 pesos. It’s not the amount he had dreamt of.



Kino was very annoyed. He had decided to go to to the capital city because he knew that the pearl was very valuable. He brought the pearl back to his house.

But that night someone attacked him outside the house. Juana said that the pearl was evil  and that it was going to destroy them. She tried to throw the pearl into the sea but Kino stopped her. Soon afterwards, he was attacked in the darkness by a group of men. He defended himself with his knife and killed one of the men.

Kino and Juana knew that they had to get away from the town but someone had made a hole in the bottom of their canoe so they couldn’t go by sea. When they went back to their house, they found it in flames so they hid in Kino’s brother’s house. When night came, Juana and Kino started to walk towards the mountain with their baby. Kino was still determined to get to the capital and sell the pearl and kept making plans about the future. He was dreaming to buy more canoes and riflles in the future after he sold the pearl.

During the day, they found a place to hide. They were resting when they saw that three hunters were following them. Those hunters wanted to steal his valuable pearl. 

Kino and his wife then hid and stayed very quiet until the hunters had gone past. Then they ran up to the mountain. High in the mountain, they found stream and a waterfall. They drank water and then decided to hide in one of the caves under the waterfall. That evening the hunters arrived and camped next to the waterfall. Juana couldn’t keep the baby quiet. If the men heard the baby they will steal the pearl so Kino decided to go down and tried to kill the men. What would happened next? It was another misery.

Terjemahan :

Pada pagi hari di hari berikutnya, Kino membawa mutiara itu ke pengepul yang biasa ada di pusat kota. Semua pengepul memberi harga yang serendah mungkin pada para penyelam mutiara. Kino mendatangi semua pengepul tetapi mereka bilang bahwa mutiaranya terlalu besar dan jelek dan harganya tak akan lebih dari 1,500 peso. Harganya tidak setinggi yang Kino impikan.

Kino menjadi sangat kesal. Dia memutuskan akan pergi ke ibu kota karena dia tahu bahwa mutiaranya sangat berharga. Dia lalu membawanya kembali ke rumah.

Tetapi malam itu seseorang ada yang berupaya menyerang Kino di luar rumahnya. Juana berpendapat bahwa mutiara besar itu sesuatu yang sangat jahat dan hanya akan menghancurkan mereka. Juana mencoba untuk membuang mutiara itu ke laut tetapi Kini menghentikannya. Tak lama kemudian, Kino kembali diserang dalam kegelapan oleh sekelompok laki-laki. Kino berhasil melindungi dirinya sendiri dengan pisaunya dan rupanya membunuh salah satu dari para penyerang itu.

Kino dan Juana tahu bahwa mereka harus segera pergi dari kota tapi ternyata seseorang telh melubangi perahu mereka . jadi mereka tidak bisa melarikan diri lewat laut. Ketika mereka akan kembali ke rumah mereka, mereka melihat rumah mereka sudah terbakar jadi mereka kemudian bersembunyi di rumah kakaknya Kino. Ketika malam tiba, Juana dan Kino mulai berjalan melalui gunung dengan membawa bayi mereka. Kino masih berkemauan kuat untuk bisa mencapai ibu kota, menjual mutiara besar mereka , dan terus berangan angan dengan berbagai rencana jika nanti mendapat uang banyak. Dia terus bermimpi untuk membeli lebih banyak kano dan senjata.

Saat siang tiba, mereka menemukan tempat untuk bersembunyi. Saat mereka beristirahat, mereka melihat tiga pemburu sedang mengikuti mereka. para pemburu itu ingin mencuri mutiara mereka yang sangat berharga itu.

Kino dan istrinya kemudian bersembunyi dan berdiam tanpa suara sampai para pemburu itu pergi. Kemudian Kino dan istrinya berlari ke puncak gunung. Di atas puncak gunung, mereka menemukan aliran sungai dan air terjun. Mereka meminum airnya dan kemudian memutuskan untuk bersembunyi di salah satu gua di bawah air terjun. Sore itu, para pemburu tiba dan berkemah di samping air terjun. Juana tidak bisa menjaga agar bayinya tetap diam tak bersuara.Jika para pemburu itu mendengar suara bayi mereka pasti akan mencuri mutiara itu jadi Kino memutuskan untuk membunuh pemburu itu sebelum mereka menemukannya. Lalu apa yang akan terjadi kemudian? Itu hanyalah kepedihan dalam bentuk lain. 


Part 3

Unfortunately, one of the hunters actually had heard the baby, he fired his riffle just as Kino attacked. Kino then took the the man’s riffle and killed him and the other men. But then suddenly everything went very quiet and Kino knew that something was wrong. Kino went back to the cave. The baby was dead! Kino’s  beloved baby had been hit by the man’s first rifle shot. 

Kino and Juana walked back to the town carrying the body of their dead baby. They walked slowly. The people came out to meet them but they ignored everybody. They walked towards the sea. Kino took out the pearl. It was grey and ugly, and in the pearl he could see evil faces. He offered the pearl to Juana but she said softly in tears,’ No, you. It’s you who should trow the evil pearl away. It just makes us became too greedy for wealth. The pearl had changed us to be cruel persons just like those cruel hunters. And look at the end, only great misery we get.”

Kino took the pearl. He didn’t want to keep the pearl anymore. He  threw the pearl into the water. Slowly the pearl dropped to the bottom and settled near some plants. A crab climbed over it and covered it with sand. The pearl was dissapeared.

__The End__

Untuk Part 3 ini coba kalian sendiri yaa yang mencoba menterjemahkannya. Cobalah mencari di kamus arti kata-kata yang belum kalian tahu artinya. 

Cerita pendek yang menarik akan membawa kita untuk larut ke alur ceritanya. Turut memahami perasaan para tokoh utamanya. 

So, do you like the story? Tell your friends what can you learn from the story you had read.

Setelah membaca cerita, sekarang kalian coba menjawab pertanyaan – pertanyaan di latihan berikut ini. Choose one correct answer based on the story. Good Luck.


Itulah sebuah contoh cerita berbahasa Inggris. Cobalah mencari dan membaca contoh-contoh cerita berbahasa Inggris lainnya. Keep Reading!

Materi lainnya untuk belajar Bahasa Inggris : 



   Salam Belajar,


blogger tamplate

 thema gratis blogger terbaru blogger template blogger template blogger template blogger template blogger template blogger template b...