Minggu, 29 November 2020

CONTOH ANALISIS SWOT PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH



Perpustakaan sekolah perlu menerapkan strategi pengembangan agar terus berkembang sesuai dengan visi misinya. Perpustakaan saat ini harus jeli mengamati perubahan yang tejadi di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perpustakaan. Dapat dikatakan bahwa perpustakaan membutuhkan suatu perencanaan strategi untuk menentukan beberapa alternatif dalam mengatasi perubahan dan berbagai ancaman yang terjadi.

Strategi Pengembangan Perpustakaan Berdasarkan Analisis SWOT

Untuk mendapatkan perencanaan strategi yang tepat, dibutuhkan suatu analisis yang dapat mengidentifikasi berbagai faktor di lingkungan internal dan eksternal. Salah satu model analisis yang sering dipakai adalah analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pengembangan atau pemasaran yang tepat. SWOT merupakan kependekan dari kata-kata berbahasa Inggris yaitu : Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Threat (Ancaman).

Dalam SWOT bagian Opportunity dan Threat dianggap sebagai analisa lingkungan eksternal, di luar institusi perpustakaan. Sedangkan Strength dan Weakness merupakan analisa linkungan internal, di dalam institusi perpustakaan. Setelah itu kita rancang stateginya dengan mengisi 4 kolom strategi  yang terdiri dari Strategi SO, Strategi ST, Startegi WO, dan Startegi WT.

Secara garis besar, rinciannya adalah sebagai berikut :
1) Strategi SO (Strategi Strength - Opportunity)
Ini adalah upaya mencari strategi untuk memanfaatkan seluruh kekuatan (Strength) yang dimiliki perpustakaan kami untuk memanfaatkan peluang (Opportunity) sebesar – besarnya.

2) Strategi ST (Strategi StrengthThreat)
Ini adalah bagian untuk merumuskan strategi untuk menggunakan kekutang (Strength) untuk mengatasi ancaman (Threat) yang ditemui perpustakaan sekolah kami.

3) Startegi WO (Weakness-Opportunity)
Ini adalah upaya mencari strategi untuk meminimalkan atau mengatasi kekurangan (Weakness) dengan memanfaatkan peluang (Opportunity) yang ada.

4) Strategi WT (Weakness-Threat)
Bagian ini berupaya merumuskan strategi untuk meminimalkan kelemahan (weakness) serta menghindari ancaman (threat).

Contoh Analisis SWOT Sederhana di Perpustakaan SMA N 2 Wonogiri

Sebagai contoh, kami akan mengaplikasikannya untuk perpustakaan sekolah kami. Ini hanya semacam analisis SWOT sederhana yang tujuannya agar mudah diaplikasikan oleh tenaga perpustakaan biasa. Langkah – langkah yang kami lakukan pun tidak terlalu rumit.

Untuk langkah pertama kami melakukan observasi di lingkungan perpustakaan sekolah kami untuk pengumpulan data. Kemudian setelah semua data terkumpul, kami memasukkannya dalam matrik SWOT. Kami melakukan observasi langsung dengan mengamati bentuk fisik dan suasana bangunan perpustakaan, interview dengan tenaga perpustakaan dan beberapa warga sekolah, mengamati data administrasi perpustakaan, serta mengamati dokumentasi kegiatan sekolah.

 Data yang kita peroleh tersebut kita kelola dengan rapi, baik itu data berupa tulisan, angka, foto, gambar, maupun rekaman. Data sebaiknya sevalid mungkin, sesuai keadaan riil lapangan. Jangan dibuat – buat agar jadi tampak ideal. Kumpulkan data apa adanya saja.

Setelah semua data itu kita pelajari, kita lalu mulai menganalisnya dalam matrik analisis SWOT. Kita isikan bagian kolom Strength dan Weakness, lalu kolom Opportunity dan Threat. Isikan berdasar data hasil pengamatan yang telah kita lakukan secara jujur dan objektif.


Matriks analisis SWOT kami lampirkan di bagian lampiran laporan ini. Secara garis besar berikut ini analisa SWOT Perpustakaan SMA Negeri 2 Wonogiri:

Strength 
  • Gedung Perpustakaan SMA N 2 Wonogiri luas, dua lantai dengan keadaan baik di posisi yang strategis.
  • Beberapa sarana prasarana dalam kondisi baru 
  • Koleksi karya cetak cukup banyak
  • Potensi jumlah pemustaka besar dari siswa, guru dan karyawan.
  • Jalur pendidikan tenaga perpustakaan sudah sesuai

Weakness
  • Pustakawan kurang menguasai teknologi informasi terbaru
  • Jumlah karya cetak yang banyak itu tidak tahu perincian pastinya
  • Katalogisasi dan identitas karya cetak belum lengkap
  • Jumlah berlangganan majalah dan Koran belum sesuai ketentuan akreditasi perpustakaan
  • Administasi perpustakaan masih manual dan belum optimal

Opportinity
  • Anggaran pendanaan untuk perpustakaan dari pemerintah cukup banyak
  • Ada kemauan partisipasi dari alumni dan warga sekolah untuk mengembangkan Perpustakaan SMA N 2 Wonogiri
  • Kerjasama dengan perpustakaan sekolah lain atau institusi lain yang bermanfaat

Threat
  • Ada dampak negatif dari kemajuan teknologi yang kalau tidak disikapi akan menurunkan minat baca dan kunjungan pemustaka ke perpustakaan sekolah
  • Ketinggalan teknologi terbaru jika perpustakaan dan tenaga perpustakaan masih berkutat dengan cara lama dan kurang adaptif dengan teknologi yang terus berkembang.

Startegi SO
  • Menambah koleksi perpustkaan jenis non cetak
  • Menata sarana prasarana yang ada jadi lebih baik
  • Menggunakan setiap partisipasi alumni atau guru untuk pengembangan perpus
  • Mengambangkan kegiatan bermanfaat dengan pihak lain

Startegi WO
  • Meningkatkan kelengkapan administrasi perpustakaan
  • Meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan
  • Merintis dan meningkatkan pemanfaatan TI untuk layanan
  • Meningkatkan kualitas SDM Pustakawan tentang pengelolaan dengan Teknologi Informadi terbaru. 

Startegi ST
  • Menata gedung perpustakaan yang sudah megah dengan penataan yang efektif, nyaman , menyenangkan sehingga lebih menarik perhatian pemustaka. 
  • Mensosialisasikan menariknya koleksi dan layanan perpustakaan
  • Menambah variasi koleksi perpustakaan dengan koleksi yang lebih bermanfaat, kekinian dan inspiratif untuk menarik minat baca pemustaka

Strategi WT
  • Merintis layanan perpustakaan dengan system yang lebih modern, tidak lagi manual
  • Melakukan pencacahan dan penyiangan koleksi perpustakaan agar koleksi tidak uyel uyelan dan bisa diatur dengan display yang lebih menyenangkan
  • Membuat dan mengisi konten media sosial khusus perpustakaan dalam bentuk Youtube dan web

Dari hasil analisi SWOT ini kami akan merumuskan beberapa alternatif strategi pengembangan perpustakaan. Alternatif – alternatif itu kemudian kami jabarkan dalam rumusan Program Kerja Jangka Pendek, Program Kerja Jangka Menengah, dan Program Kerja Jangka Panjang. Diharapkan dengan langkah ini perpustakaan menjadi lebih baik. Dengan tujuan akhirnya agar warga sekolah, terutama siswa dapat terbantu oleh layanan perpustakaan sekolah untuk mencapai prestasi terbaik mereka.
Perpustakaan sekolah sejatinya bukan hanya bangunan persegi yang penuh dengan buku. Sebuah perpustakaan yang baik akan jadi jantungnya sekolah.

Sabtu, 28 November 2020

Upacara Dengan Pak Menteri di Perayaan Hari Guru Nasional

Tidak pernah menyangka bahwa pernah suatu saat saya berkesempatan mengikuti upacara Hari Guru Nasional dengan Pak Menteri di Gedung Kementrian Pendidikan. Nun jauh di ibukota sana. Semacam sebuah kesempatan dengan probabilitas sebesar nol koma nol nol sekian. Menurut perhitungan saya.


Tiga tahun yang lalu, pada bulan November tahun 2017 saya mendapat kesempatan langka tersebut. Wes ya pastinya dredege pool. Walaupun saya aslinya waktu itu cuma jadi salah satu peserta yang nyempil di deretan kursi undangan dengan terbengong-bengong. Gaya sih boleh. Pakai jas setelan hitam. Tapi yakin banget saya waktu itu pasti keliatan ndeso katrok banget. Hehe.

Gara Gara Literasi

Jadi begini ceritanya, tahun 2017 itu ada event lomba namanya Inovasi Pendidikan Karakter jenjang Sekolah Menengah Atas. Nah, saya itu aslinya cuma dipaksa ikut. Wong sehari-hari saya itu habis mengajar paling ya momong anak-anak di rumah dengan sesekali arisan, pengajian atau tilikan. 

Cuma mungkin karena saya terlihat yang suka membaca dan suka nguyak uyak murid di kelas untuk suka baca, maka Ibu Kepala sekolah saya waktu itu, Bu Endang Sunarsih, terus menyuruh saya menulis tentang program literasi di sekolah. Ternyata untuk diikutkan lomba.

Saya pikir bolehlah. Pokoknya untuk segala upaya yang membuat anak jadi suka membaca itu saya bangeeet. Terus dibantu Bu Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru lain, muncullah program Laskar Aksara di sekolah kami. Program yang mungkin dipandang agak beda, karena di program itu ada kegiatan yang namanya ‘Tukarkan Sampah Jadi Buku’. Jadi tiap kelas mengelola dan memilah sampah, terutama sampah plastik dan kertas. Kemudian di setor ke Bank sampah sekolahan trus jika saldonya sudah mencukupi, bisa ditukar dengan buku bacaan untuk pojok baca kelas. 


Tapi program Bank Sampah itu sudah mandeg sekarang. Selain karena pandemi, susah sekali mendapat tenaga relawan di sekolah yang berkomitmen terus mau mengurus dan memilah sampah. Ya wajarlah. Diupayakan serapi apapun memilahnya, itu tetap sampah namanya. Mungkin ini juga faktor yang membuat beberapa Bank Sampah tidak lagi berjalan lancar.

Untuk program literasinya sih tetap kami jalankan. Untuk membuat anak suka membaca itu bagaikan ‘a never ending journey’. Harus terus diupayakan terus menerus. Tidak ada berhentinya.

Rejeki Tak Terduga di Ibu Kota

Rasane koyo ketiban pulung. Keberuntungan besar. tak disangka – sangka, program ‘Sampah ditukar Buku’  itu terus masuk seratus besar nasional. Dan Alhamdulillah terus tembus sebagai finalis untuk presentasi di Jakarta. Lha disinilah mulai kendredegannya. Saya tahunya dulu cuma disuruh menuliskan. Bukan mempresentasikan. Apalagi presentasinya di event nasional.

Weeew rasanya mau saya wakilkan ke orang lain saja. Tapi kok yo eman – eman tiket pesawat’e gratis ke Jakarta. Haha.. numpak montor mabur gaiss.. ya pasti saya jadi nekat brangkaat. Wong yo waktu itu saya belum pernah sekalipun pergi jauh naik pesawat. Katrok banget kan.

Saking groginya mau numpak montor mabur itulah saya jadi lupa bawa jilidan laporan kegiatan saya. Yang saya siapkan cuma softcopynya saja. Hadeeh.parah. Jadinya pagi banget pas mau presentasi saya minta tolong ke resepsionis Hotel Diradja Jaksel untuk mengeprintkan laporan saya. Masnya resepsionis sudah memperingatkan, nanti habis banyak lho buk, ngeprint di sini agak mahal. Tapi ya sudahlah, saya bayar itu print print-an. Daripada nanti malu pas ditanya para jurinya.

Masalah berikutnya adalah memfotokopi dan menjilidkannya. Untung hari itu Jum’at, ada jeda sholat Jum’atan. Saya pas makan siang kebetulan ketemu Ibu Apon dari NTT yang juga lupa belum memfotokopi dan njilid laporannya. Nah trus kita akhirnya nekat nyebrang jalan raya depan hotel yang rameenya ngadubilah. Maklum jalanan Jakarta gaiiss. 

Daan ternyata fotokopian dekat hotel pada tutup! Ya iyalah kan pada sholat Jum’at. Memang katrok dan ndredeg itu kadang memakan habis akal sehat.hehe. Untung wantu itu ada orang di pinggir jalan mbantu nyetop bajaj, nyuruh ke fotokopian yang agak jauh dikit yang buka saat Jum’atan. Sebab yang nunggu memang mbak – mbak :)

Ya begitulah, tidak hanya tiket pesawat, saya akhirnya dapat bonus naik bajaj pula. Di kota saya tidak ada bajaj. Bisa buat cerita nih sensasi oglak uglik saat jalan. Presentasi Alhamdulillah berjalan cukup lancar. Tidak sampai semaput karena ndredeg.

Akhirnya acara tiga hari itu selesai. Mulai tanggal 24  sampai 26 November 2017. Rupanya ada satu kejutan. Seluruh finalis lomba karakter bangsa waktu itu diundang semua ke upacara hari guru. Katanya dulu-dulu yang bisa dapat undangan itu bagi yang juara – juara saja. Ini semua yang masuk finalis boleh ikutan. 

Alasannya sesuai tema hari guru waktu itu : ‘ Membangun Pendidikan Karakter Melalui Keteladanan Guru.’ Apalagi finalis ini juga sudah mewakili guru-guru se Indonesia, karena berasal dari berbagai pulau dan kota dari wilayah Timur sampai Barat. Memang hari guru itu pasnya tanggal 25 November tapi upacara perayaan nasional besarnya biasanya beberapa hari sesudahnya.

Berita itu tidak disampaikan sejak awal. Malam menjelang itu baru diberitahu, Besok seluruh finalis harus bangun dan bersiap pagi banget. Sarapan siap mulai jam 5. Segera masuk bis setelah selesai sarapan.” Ini Jakarta, meskipun jarak hotel dengan gedung Kemendikbud itu tidak sejauh sekolahan saya ke rumah simbah di ndeso. Tapiii..kata panitia, kalau kesiangan dikit saja Jakarta itu macet ya Bapak Ibuu. Nanti bisa gagal ikut upacara dengan Pak Menteri Pendidikan, Bapak Muhajir waktu itu.

Upacara dengan Pak Menteri

Weh, ini bukan upacara yang seperti biasanya di halaman sekolah itu. Ini upacara dengan Pak Menteri. Orang yang biasanya hanya kita lihat di tipi-tipi. Sepesial!

Nyampai di gedung Kemendikbud yang di antara kawasan gedung perkantoran bertingkat membuat saya terpesona. Ndomblong. Yungalah kantor tik guedii men. Ini kantor penting banget lho, ngurusi kepinteran anak-anak seIndonesia. Ck ck ck jadi berasa sangat merinding saya. Maka yang pertama kami lakukan adalah: poto – poto. Hehe..mumpung pak Menteri belum rawuh.

Paduan suara di bagian sisi kanan depan lapangan berlatih gladi bersih beberapa lagu nasional sambil cek sound. Bersemangat menyanyikan:
‘Pagiku cerahku. Matahari bersinar.
 Kugendong tas merahku di pundak. 
Selamat pagi semua. 
Kunantikan dirimu.
Di depan kelasmu. Menantikan kami. 
Guruku tersayaaang..guru tercintaaa..’
Lagu itu makin terasa grande dengan iringan ensambel musik dari siswa – siswa terpilih. 


Saya memang sangat jatuh cinta dengan lagu karya Melly Goeslaw ini.Bukan karena saya guru, trus ada kata sayang sayangnya di lagu itu. Bukan hanya itu. Lagu itu bagi saya spesial karena perasaan ceria dan senang itulah yang saya inginkan muncul di setiap anak saat mereka melangkahkan kaki di pintu gerbang sekolahan. Sekolah itu menyenangkan.  Belajar sama bu guru itu membahagiakan. Bonusnya ilmu, untuk kemajuan mereka sendiri agar menjadi bintang – bintang bagi papa mamanya di masa depan.

Eh, sudah dulu soal lagunya ya. Pak Menteri sudah mau pidato. Siaaaap grak! Pembina upacara memasuki lapangan upacara. Hormaaat grak!

Percayalah saya hormatnya setakzim mungkin, berasa Pak Menteri ada di depan saya. Walaupun saya sebenarnya sadar, Pak Menteri yang terhormat itu bahkan tidak akan menyadari kehadiran saya. Guru ndeso yang katrok, kebejan nyempil diantara tamu undangan. Tapi ini upacara yang sering ada di tipi – tipi nasional. Siapa tahu saya keshoting. Hihi
 
Selanjutnya upacara berjalan seperti layaknya jalan upacara biasanya.Tapi tetap saja, meskipun saya tidak diumumkan jadi juara. Upacara ini akan terus saya kenang sebagai salah satu upacara teristimewa. Satu yang kemudian saya sangat percaya , Allah itu kalau mau memberi rejeki ada saja jalannya. Bahkan bisa tak terduga. Hitungan Dia kadang berbeda dengan hitung-hitungan cara nalar kita yang sangat terbatas.

Dulu saya yang guru biasa saja, kadang pernah komat kamit di depan tipi, sekali-kali pengen juga ya upacara bareng orang penting di kota besar gitu. Lha kok hari itu bisa kelakon. Terwujud. Itu jauh dari hitung-hitungan saya. Maka hati –hati dengan ucapanmu. Siapa tahu itu yang akan diwujudkan oleh yang Maha Mengabulkan Keinginan.

Akhir cerita, Selamat hari guru semuanyaa. 
 
Setiap kita sebenarnya adalah guru, jadi guru yang terutama dan pertama untuk anak –anak kita. Doa yang terbaik untuk guru – guru kita. Dan Mari kita impikan bahwa setiap anak Indonesia bisa berkesempatan belajar dengan riang bahagia. Seperti di lagunya Melly yang ditampilkan di upacara bersama Pak Menteri waktu itu.





Rabu, 11 November 2020

Teks Narrative Berbentuk Cerita Pendek Berbahasa Inggris ‘The Necklace’ & ‘The White Butterfly’

Assalamu’alaikum Sahabat Belajar. How are you today? I hope you all fine. Belajar jarak jauh di masa pandemic Covid 19 ini memang tidak selalu mudah yaa..
But keep your spirit up, Sahabat!

wikipedia.com

To entertain your ordinary boring days, let’s read more short stories! Two short stories : The Necklace and The White Butterfly. Read those stories and try to compare them.

Jadi hari ini Sahabat akan belajar membandingkan dua cerita pendek berbahasa Inggris. Coba amati apakah ada persamaan dan perbedaan dari keduanya. Amati unsur – unsurnya; The purpose of the text, the generic structure, the theme, the characters, the settings, the plot and the moral value of  the stories.

Okay, let’s get start it!

The Necklace- Short Story with a Twist Ending

Cerita pendek yang pertama berjudul The Necklace, ya dalam bahasa Indonesia artinya : Kalung. The Necklace ini adalah sebuah karya literature dunia yang sudah sangat terkenal. Ditulis oleh seorang pengarang dari Paris yang bernama Guy de Maupassant. Maka judul aslinya ya dalam bahasa Perancis : La Parure. Cerita pendek ini sudah tebit lamaaa sekali, yaitu pada tanggal 17 Februari 1884 di surat kabar Le Gaulois. 

sites.google.com

Tapi meskipun cerita ini sudah lama, isinya tetap menarik lho. Guy de Maupassant ini begitu terkenal dengan gaya berceritanya yang ada twist ending di dalamnya. Ada kejutan di akhir ceritanya. Wah , apa ya kejutan di akhir cerita The Necklace ini. Yuk, cari tahu. 

Jangan khawatir, cerita yang disampaikan di blog ini hanya versi abridge nya saja, versi yang lebih sederhana dari versi tulisan aslinya. Bacalah ceritanya, nikmati alurnya dan cari tahu arti kata yang menurut kamu terlalu sulit. 

The Necklace

Mathilda was one of those pretty girls who seemed to have been born through some mistakes of fortune into the wrong family. She was unhappy for letting herself get married to a-lowly paid clerk, Frau, who worked in Paris. She was unhappy because of the poor apartment in which they lived, with its shabby furniture.  All day long she would think of the beautiful houses of wealthy people.

One evening, her husband came back from the office and proudly gave her invitation to a magnificent ball. She quickly opened and read the invitation.  Instead of being delighted, she threw the invitation angrily on the table, and said with an angry look, “What use is this to me?  What do you expect me to wear if I go to a party of this kind?”

Frau was very upset and said, “Look, Mathilda.  How much would a nice dress cost?”

She thought for a moment, then replied, “Guess I could get one for 400 francs.”

“All right.  I’ll give you 400 francs and try to get a really nice dress,” Frau said.

The day of the party was getting near, but Mathilda seemed sad and worried.  “What’s the matter with you? You already have a dress” asked her husband.  

“I’m annoyed because I don’t have any jewelry to wear with my dress,” complained Mathilda.

“Mathilda, I don't have any money left now. Why don't you see Mrs. Forester and ask her to lend me some jewelry,” her husband suggested. 

"Okay, I'll go to see her soon," said Mathilda. 

Fortunately, Mrs. Forester would like to lend her beautiful diamond necklace to Mathilda. It was a beautiful diamond necklace, suitable for the pretty Mathilda. 

So the day of the party arrived.  Mathilda was a great success.  She looked pretty and charming.  She felt very satisfied with her appearance. With beautiful dress and a great necklace to highlight her beauty.

Returning home tiredly, she took off her coat and stood in front of the mirror.

Suddenly she gave a cry.  The diamond necklace was no longer there.  She was looking for it everywhere but the diamond was lost. Her husband then also helped her finding it. But they could not find it.

Now, the problem was how to return the diamond to Mrs. Forester. Mathilda went to a Jewelry shop and saw a similar diamond necklace she had lost. It would at least cost 36,000 francs! 

Mathilda asked more time to Mrs Forester. She and her husband tried hard to collect 36,000 francs to buy similar diamond necklace.

Her husband had to draw 18,000 francs his father left for him and borrowed another 18,000 francs. At last they got the money and the problem was overcome. She bought a similar diamond necklace that costed 36,000 francs and gave it to Mrs. Forester without telling the truth.

After that, Mathilda had to live in a dreadful life more than they did before.  She had to work hard.  Her husband had extra work at night. They had to work harder to pay for the debt for years. She looked old now and dressed untidily.

One Sunday, as she was walking on the road to get fresh air, she met Mrs. Forester.  Mrs. Forester hardly recognized her.  Mathilda told her about the lost diamond.  Mrs. Forester, terribly upset, took her friend’s hands in her own.  “Oh, my poor Mathilda!  My diamond necklace was imitation.  It was worth 500 francs at the most!”

Bagaimana, menarik ya kisah Mathilda? Memang pasti semua akan kalang kabut ketika kalung pinjaman tiba-tiba hilang tak berjejak. Apalagi ini kalung permata. Waduuh , kebayang kan usaha Mathilda untuk mencarinya dan menggantikannya. Can you get the twist ending?

Kisah Cinta Mengharu Biru di Cerita ‘The White Butterfly’

Cerita pendek The White Butterfly ini berasal dari Jepang, dengan penulis anonym. Ini adalah sebuah kisah keteguhan cinta dari seorang laki – laki bernama Takahama.

Konon, di Jepang, kupu – kupu bisa dianggap sebagai personifikasi akan jiwa manusia – baik itu manusia itu sudah meninggal, sekarat atau masih hidup. 

Salah satu kepercayaan tentang kupu – kupu yang beredar di sana adalah jika ada kupu-kupu masuk ke kamar, khususnya kamar tamu, dan hinggap di balik tirai bamboo, maka dianggap seseorang yang paling kamu cintai sedang berkunjung mendatangimu. 

Lalu apa yaa kaitan kupu – kupu putih dengan cinta sejatinya Takahama? Let’s read the story.

The White Butterfly

An old man named Takahama lived in a little house behind the cemetery (pemakaman) of the Sozanji temple. He was very old but he did not want to get married.

One summer day he became very ill. His sister-in-law, Masako, and her Son, Taro, came and did all they could to bring comfort during his last hours. 

While Takahama fell asleep, they watched a large white butterfly flew into the room and rested on the old man’s pillow. Taro tried to drive it away with a fan; but it came back three times, as if it was unwillingly to leave the ill Takahama.

At last, this Takahama’s nephew chased it out into the garden, through the gate, and into the cemetery beyond, where it was flying over a woman’s tombstone, and then mysteriously disappeared. On that tomb, Taro found the name “Akiko” written upon it, Akiko died when she was eighteen.

Though the tomb must have been built fifty years previously, the boy saw that it was surrounded with beautiful flowers and the little water tank filled. 

When Taro returned to the house he found that Takahama had passed away, and he told his mother what he had seen in the cemetery.

“Akiko?” said his mother softly, “She was his fiance when your uncle was young.She died shortly before her wedding day. When Akiko left this world your uncle promised never to marry, and to live forever near her grave."

For all these years he has remained faithful to his promise, and kept in his heart all the sweet memories of his one and only love. Every day Takahama went to Akiko’s grave and prayed for her happiness, filled the watertank and set flowers there. 

When Takahama was dying, and he could no longer perform his loving task, Akiko came for him. That white butterfly was her sweet and loving soul.” 
(Adapted from: http://www.pitt.edu

Sungguh terharu yaa membaca kesetiaan cinta Takahama ini. Bagaimana, kalian bisakah menebak kira – kira personifikasi dari jiwa siapa si kupu –kupu putih ini?
ucanr.edu/blogs

Nah, setelah Sahabat baca, cobalah belajar membandingkan kedua cerita pendek ini. Cerita manakah yang paling kalian suka? Apakah ada persamaannya? Bagaimana dengan pesan moral di dalam kedua cerita tersebut? Apakah tema ceritanya sama?

Atau kalian bisa menjawabi pertanyaan panduan berikut ini untuk belajar membandingkan. Yang paling penting, jawablah pertanyaan berdasar pendapatmu saja. Tidak usah mecoba copy atau browsing jawaban dari orang lain. Dalam membandingkan, tidak ada benar atau salah, yang dinilai utamanya adalah orisinalitas idemu, persaanmu sebenarnya setelah membaca kedua cerita tersebut.
So, let’s do the following exercise based on your own opinion.

Okay, Sahabat, keep reading more stories in English. Akan Sahabat dapati pelajaran di dalamnya, penambahan kosakata Bahasa Inggris lebih banyak, dan terhibur!

Seorang seniman dan pengarang terkenal asal Inggris mengatakan hal menarik tentang cerita pendek, “Bayangkan: cerita pendek itu ibaratnya sebuah jendela kecil menuju dunia lain, pemikiran lain, dan impian – impian lain. Semacam perjalanan yang bisa kamu lakukan ke bagian sisi dunia lain yang jauuuh. Tapi masih bisa kembali tepat waktu untuk makan malam”.

"Short stories are tiny windows into other worlds and other minds and dreams. They are journeys you can make to the far side of the universe and still be back in time for dinner" – Neil Gaiman.

Selasa, 03 November 2020

Lirik lagu Dan Terjamahan Hold On Justin Bieber

 

Senin, 02 November 2020

Cara Mendapatkan Token Listrik Gratis Maret 2021 Lewat Aplikasi PLN Mobile

blogger tamplate

 thema gratis blogger terbaru blogger template blogger template blogger template blogger template blogger template blogger template b...